Kisah Kasih Kucing

Lembaran awan tipis merayap menjauhi bulan. Bulan sabit yang cerah bersinar. Melebihi senarnya purnama. Bintang bintang mulai bermunculan dari kanvas hitam yang hampa. Indah. Diikuti oleh tarian angin malam yang menusuk. Dingin.
Tepat di bawah bulan berbentuk U tersebut, seekor kucing hitam yang sedang duduk memandangi bintang bintang indah malam ini. Dia melihat ke arah Utara. Tepat dimana rasi bintangnya bersemayam, Sagitarius. Dia duduk di atas kursi kayu. Kesepian.
Datang seekor kucing putih berkalung bel di lehernya, Krinting... Krinting... Mengucap salam, miaooww. Mengamati kucing hitam yang membisu. Membatu. Kucing putih heran, Kamu kenapa sih, say?
Galau. Jawabnya acuh.
Kok cuek gitu sih jawabnya? Tanpa jawaban. Kucing putih sangat cemas terhadap sikap kucing hitam.
Kucing hitam menoleh. Kucing putih hatinya agak tenang. Kitty, tahukah kamu, apa yang dari tadi kuluhat? Kucing putih bingung. Menjawab sekenanya, Kamu hanya melihat langit hampa yang ga akan memberikan kebaikan kepadamu, Tom. Kitty melanjutkan lagi, Seperti hampanya hatimu saat ini.
Alis kucing hitam mengkerut, Kamu kok jutek banget ma aku? Kucing putih menimpali, La, yang jutek siapa? Kamu itu lo, kalau lagi ada masalah, ngomong dong! Kan ada aku di sini. Kucing putih menitikkan air mata. Pipinya basah. Aku merasa ga dianggap olehmu.
Hening.
Tangan kanan kucing hitam menyeka pipi kucing putih yang basah. Sudah dik, jangan menangis! Angin malam melambai lembut kedua hewan itu. Dramatis. Awan kembali menutup bulan. Gelap.
Hanya tampak 4 mata yang berpendar.
Tampak 2 mata kucing hitam dan 2 mata kucing putih saling mendekat. Apa yang mereka lakukan?
Selimut awan kembali meninggalkan bulan. Adegan selesai. Kedua pipi kucing putih memerah. Malu. Say, aku masih sayang kamu. Tangan kanan kucing hitam memegang pundak kucing putih.
Mulai sekarang, jangan prasangka buruk lagi yah!
Kucing putih tersenyum. Disambut oleh senyuman kucing putih. Mereka kembali memandang bulan sabit yang indah malam ini. Di atas kursi yang menjadi saksi bisu mereka.
Awan yang tadi menutup, kini membentuk hati di kanan kiri bulan.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews (01/03/2012)

Followers

More

Whats Hot