A Prolog

Jangan pernah kau percaya pada cerita.
Aku tersentak ketika membaca artikel itu. Mataku membelalak. Kertas yang kupegang jatuh. Apa salahnya membuat cerita?  Tanyaku bimbang. Temanku, Andi mendatangiku dari belakang, Ada apa temanku?
Ga, ga ada apa apa kok. Semua baik baik saja.
Oh, kukira ada yang sangat mencemaskan. Kutorehkan senyuman terpaksaku kepadanya.
Aku merenung lagi, Apa salahnya aku membuat cerita? Apakah semua cerita tentang fantasiku ini hanya akan merugikan orang lain?
Tidak. Aku pikir tidak. Ujarku lagi.
Dengan skill yang kumiliki, akan kubuat cerita yang akan menginspirasi jutaan manusia di dunia ini.

4 komentar: Leave Your Comments

Total Pageviews (01/03/2012)

Followers

More

Whats Hot